Langsung ke konten utama

QRIS Cross-Border Membuka Era Baru Pembayaran Antarnegara di ASEAN

Dari beragam kebijakan pemerintah yang diimplementasikan, tampaknya peluncuran QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) adalah salah satu yang patut diapresiasi. Bagi yang belum familiar, QRIS merupakan metode pembayaran digital berbasis kode QR. Jika dilihat dari sisi digital, QRIS menjadi salah satu inisiatif untuk menyongsong ekonomi digital karena transaksi menjadi lebih efisien, cepat, dan praktis, yang sejalan dengan perkembangan teknologi digital.

Saya punya pengalaman pribadi. Satu bulan yang lalu, ketika saya berlibur ke Solo, saya dan teman saya sempat bernostalgia menyempatkan minum kopi dan cemilan di kedai kopi langganan saat mengerjakan tugas kuliah. Saat masih kuliah dan pesan kopi di sana, saya harus lebih dahulu ke ATM untuk mengambil uang tunai. Kini, enam tahun berselang, segelas kopi susu bisa saya bayar menggunakan QRIS secara praktis.

Lebih dari sekadar membeli kopi di Solo saja. Mulai tanggal 29 Agustus 2022 QRIS juga telah mempermudah pembelian kopi dan jajan di Thailand.  Kemudian, pada tanggal 8 Mei 2023, QRIS tersedia di Malaysia dan mulai November 2023 QRIS juga bisa digunakan di Singapura. Hal tersebut menjadikan QRIS sebagai alat pembayaran antarnegara dengan inisiatif Cross-Border. Penggunaan QRIS sebagai metode pembayaran antarnegara bertujuan agar bank sentral dapat melakukan standardisasi kegiatan pembayaran digital melalui berbagai aplikasi keuangan elektronik, e-wallet, dan mobile banking.

Ada beberapa poin penting yang disoroti kenapa Bank Indonesia menciptakan inisiatif QRIS Cross-Border. Pertama, tingginya mobilisasi transaksi antarnegara dari dan ke Indonesia. Kedua, Growing concern dari berbagai Forum internasional (G20, FAB & CPMI). Ketiga,  Kebutuhan layanan Cross-Border yang lebih inovatif sejalan perkembangan teknologi digital.

QRIS Cross-Border diujicobakan pertama kali di Thailand dengan jumlah transaksi yang cukup mengejutkan. Tren transaksi tersebut dapat dilihat melalui transaksi outbound yang dilakukan orang Indonesia di merchant Thailand, maupun inbound yang dilakukan oleh orang Thailand di merchant Indonesia. Hingga akhir 2022, Bank Indonesia menyebutkan jumlah transaksi turis Indonesia yang berbelanja di Thailand dengan Thai QR Codes mencapai 14.555 transaksi, dengan nilai transaksi mencapai 8.54 miliar rupiah. Sedangkan, jumlah transaksi turis Thailand di Indonesia dengan QRIS sebanyak 492 transaksi, dengan nilai mencapai 114 juta rupiah.

Jumlah tersebut menggambarkan betapa saktinya QRIS yang memudahkan transaksi di Thailand maupun di Indonesia tanpa pertukaran uang tunai atau kartu kredit. Lantas, bagaimana cara menggunakannya? Cukup mudah, untuk menikmati QRIS Cross-Border dengan memastikan terlebih dahulu aplikasi perbankan atau jasa keuangan sudah ada di smartphoneKemudian dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

Pertama, buka aplikasi pembayaran dan klik menu “Scan QRIS”.

Kedua, Masukkan nominal yang harus dibayar atau ditransfer, dalam mata uang negara asal. Misal dalam hal ini Rp 4500.

Ketiga, Konfirmasi tujuan dan nominal dalam bath (otomatis sudah terkonversi, misal dari Rp 4500 akan otomatis menjadi 10 ฿).

Keempat, Masukkan Pin dan akan menerima notifikasi bahwa transaksi telah berhasil.

Kelima, Transaksi QRIS Cross-Border selesai dilakukan.

Selanjutnya, kolaborasi kedua dengan Malaysia dapat terwujud melalui DuitNow QR Code. Pembayaran akan langsung dikonversi dari rupiah ke ringgit dengan kurs yang sudah ditentukan atau sebaliknya. Terbaru, Bank Indonesia meluncurkan uji coba penggunaan QRIS di Singapura yang sudah bisa digunakan pada bulan November 2023. Setelah terkoneksi dengan Thailand, Malaysia, dan  Singapura, selanjutnya Bank Indonesia tengah melakukan pembicaraan dengan Filipina. 


Menyadari semakin tingginya transaksi antarnegara, Bank Indonesia terus memperluas penggunaan QRIS. Untuk mendorong penguatan digitalisasi sistem pembayaran internasional, Bank Indonesia akan melakukan perluasan secara bertahap ke negara-negara lain di kawasan Asia, seperti Jepang, Korea Selatan, India, Hongkong, Arab Saudi, hingga China. Sehingga membuat QRIS makin sakti yang menciptakan sebuah ekosistem pembayaran yang lebih praktis, efisien, dan terhubung secara global.

Beragam manfaat yang ditawarkan QRIS, telah mencerminkan komitmen Indonesia sebagai keketuaan ASEAN dalam mengadopsi standar internasional teknologi keuangan dan meningkatkan kerjasama ekonomi. Kemudahan transaksi yang diadopsi dapat mempercepat transaksi bisnis bagi pengguna di beberapa negara ASEAN yang telah bekerjasama. Biaya transaksi pun menjadi lebih murah, karena QRIS didukung dengan skema local currency transaction (LCT). Bagi yang belum tahu, skema LCT memungkinkan penyelesaian transaksi menggunakan mata uang lokal masing-masing negara tanpa bergantung pada dollar AS sebagai mata uang perantara. Sehingga, biaya selisih kurs dapat direduksi seminim mungkin. 

Dengan hilangnya hambatan pembayaran antarnegara, QRIS telah mendorong pertumbuhan perdagangan regional. Hal ini menciptakan peluang baru bagi bisnis untuk bermitra yang pada akhirnya berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi ASEAN. QRIS Cross-Border juga menggambarkan visi dan misi kepemimpinan Indonesia dalam memajukan ekonomi, menghilangkan hambatan, dan membangun kerjasama negara-negara ASEAN, dengan mengedepankan inovasi teknologi keuangan untuk kesejahteraan masyarakat.

Perumpaan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat pembukaan  High Level Seminar (HLS) From ASEAN to The World “Payment System in Digital Era” pada 28 Maret 2023 lalu, “Dengan modal smartphone, kini beli durian di Singapore dapat dilakukan dengan semudah dengan tarian jari” sudah terealisasi.

Pada akhirnya, harapan besar patut disematkan pada upaya merajut pembayaran antarnegara. Sebab di era perubahan global dan dunia yang kian terkoneksi, tiada satu pun negara yang sanggup mengatasi tantangan ekonomi dengan kakinya sendiri. Oleh karena itu, di dalam ataupun luar negeri, #AyoPakaiQRIS, karena QRIS-nya Satu, Menangnya Banyak!


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Participant of BI Digital Content Competition 2023


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kolaborasi Pentahelix untuk Mewujudkan Kota Jakarta Bebas Polusi

Rakha kembali tersenyum. Pagi itu, sebelum berangkat kerja dia mencium kening istri dan anak-anaknya. Bahagia pada raut wajahnya menandakan kesehatan diri dan keluarga masih dalam kondisi prima. Tidak heran, karena mereka menghirup kualitas udara yang bersih dan terjaga.  Bagi Rakha, kesehatan istri dan ketiga anaknya menjadi prioritas utama. Hidupnya benar-benar berubah sejak udara Jakarta menjadi bersih tanpa polusi udara.  Seperti Rakha, di pagi yang sama,  Aini sangat riang gembira. Sebagai pekerja kantoran di salah satu perusahaan telekomunikasi, dia sangat dimudahkan dengan bantuan teknologi saat berangkat kerja. Sat set sat set dengan mengendarai mobil listriknya hasil menabung selama merantau sepuluh tahun di Jakarta dia selalu sampai kantor tepat waktu tanpa terjebak macet berkat lalu lintas yang lancar dan petunjuk ponsel pintarnya.  Sebagai pecinta transportasi publik, Yeni selalu menjaga suasana hati dan penampilannya. Dia selalu dimudahkan dengan integrasi transportasi pub

ASUS ExpertBook B3 Flip (B3402) Teman yang Cocok Bagi Digital Nomad

  Cepat, tangguh, dan nyaman, ketiga hal tersebut menjadi modal utama yang dibutuhkan oleh digital nomad. Apa itu digital nomad? Digital nomad adalah seseorang yang melakukan pekerjaan di mana ruang dan waktu tidak lagi menjadi penentu. Supaya tetap produktif, tentunya dalam bekerja diperlukan teman yang didukung dengan kualitas mantap. Teman yang bisa serba cepat, tangguh, dan nyaman menemani dalam bekerja. Ya, ASUS ExpertBook B3 Flip (B3402) atau singkatnya bisa disebut ExpertBook B3 Flip sebuah mahakarya terbaru dari ASUS sangat cocok dijadikan teman digital nomad dalam bekerja. *** Transformasi digital sudah mulai mendarah daging bagi banyak kalangan, Covid-19 mempercepat perubahan sosial dari konvensional ke digital.  Era digital memang memudahkan segala hal dan melahirkan pola sosial baru, seperti lahirnya d igital nomad yang semakin bertambah seiiring berjalannya kemajuan teknologi, mungkin Anda salah satunya? Bekerja saat ini tidak hanya dilakukan di kantor dan gedung-gedung