Rakha kembali tersenyum. Pagi itu, sebelum berangkat kerja dia mencium kening istri dan anak-anaknya. Bahagia pada raut wajahnya menandakan kesehatan diri dan keluarga masih dalam kondisi prima. Tidak heran, karena mereka menghirup kualitas udara yang bersih dan terjaga. Bagi Rakha, kesehatan istri dan ketiga anaknya menjadi prioritas utama. Hidupnya benar-benar berubah sejak udara Jakarta menjadi bersih tanpa polusi udara.
Seperti Rakha, di pagi yang sama, Aini sangat riang gembira. Sebagai pekerja kantoran di salah satu perusahaan telekomunikasi, dia sangat dimudahkan dengan bantuan teknologi saat berangkat kerja. Sat set sat set dengan mengendarai mobil listriknya hasil menabung selama merantau sepuluh tahun di Jakarta dia selalu sampai kantor tepat waktu tanpa terjebak macet berkat lalu lintas yang lancar dan petunjuk ponsel pintarnya.
Sebagai pecinta transportasi
publik, Yeni selalu menjaga suasana hati dan penampilannya. Dia selalu
dimudahkan dengan integrasi transportasi publik dari rumah ke kantornya. Dengan
modal tap-tap pakai kartu ajaibnya
dia sampai kantor dengan merogoh kocek kurang dari sepuluh ribu saja. Beragam
transportasi di andalkan mulai dari KRL, Transjakarta, dan MRT sudah terintegrasi. Murah dan nyaman menjadi alasan utama Yeni
menggunakkan transportasi publik setiap harinya.
Jakarta dengan Permasalahannya
Seperti yang kalian duga, cerita di atas hanyalah imajinasi penulis belaka. Tapi, jangan dulu meremehkannya. Berilah penulis kesempatan menjelaskan semuanya. Siapa tahu ada manfaatnya.
Sama halnya Rakha, Aini, dan Yeni sebagai pekerja kantoran yang tinggal di
Jakarta, penulis merasa prihatin ketika menghadapi realita pekatnya polusi dan
macetnya Jakarta. Dalam pembuka dialog publik “Sinergitas Sektor Transportasi
dan Sektor Energi untuk Mewujudkan Kualitas Udara Bersih di Kota Jakarta, dan
Kota Kota Besar di Indonesia” pada kanal youtube Berita KBR, polusi udara yang
pekat dan kemacetan yang kian padat tampaknya menjadi permasalahan utama Kota
Jakarta.
Air Quality Index
(AQI), mencatat indeks kualitas udara Jakarta di angka 152 dengan konsentrasi
PM 2,5 pada Senin (20/11/2023). Artinya, indeks kualitas udara untuk wilayah
DKI Jakarta masuk kategori tidak sehat atau 11.3 kali nilai panduan kualitas
udara tahunan WHO. Beberapa orang yang memiliki tingkat sensitivitas tinggi
terhadap polusi udara mungkin akan mengalami masalah kesehatan. Pasalnya,
semakin banyak penyakit yang datang menghinggapi tubuhnya. Kualitas udara yang
buruk dapat meningkatkan risiko penyakit pernapasan, penyakit jantung, dan bahkan
menyebabkan kematian.
Menurut Kementerian
Kesehatan RI dalam rri.co.id pada Rabu (30/08/2023), dampak polusi udara yang
terjadi di Indonesia meningkatkan jumlah kasus ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan
Akut). ISPA terus meningkat, bahkan pada 2023 menembus di angka 200 ribu kasus.
Saat penulis merasakan dan menghirup kotornya udara Jakarta, hal yang dapat
dilakukan adalah mencari solusi atas masalahnya. Tetapi sebelum itu, lebih baik
melihat akar permasalahannya terlebih dahulu.
Mendengar dialog
publik pada kanal Youtube KBR penulis mulai
menemukan satu per satu akar permasalahannya, Dirjen
Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK Sigit Reliantoro
menyebutkan angin muson timur meningkatkan pencemaran udara di Jakarta. Angin
muson timur yang membawa masa udara kering dari Benua Australia menuju Benua
Asia telah meningkatkan efek pencemaran udara di Jakarta.
Dalam dialog tersebut kendaraan bermotor juga turut andil dalam kontribusinya sekitar 44% terhadap tingginya tingkat polutan di udara Jakarta. Jumlah kendaraan pribadi yang semakin meningkat dari tahun ke tahun membuat lalu lintas menjadi sangat macet dan emisi gas buang kendaraan menjadi semakin parah. Sementara itu, industri-industri besar juga memberikan sumbangan signifikan terhadap polusi udara yaitu 31% untuk industrial energi dan 10% manufaktur. Banyak pabrik dan perusahaan di Jakarta yang masih menggunakan energi fosil sebagai sumber daya utama mereka, menghasilkan emisi gas rumah kaca dan partikel berbahaya ke atmosfer. Kemudian, untuk sumbangan sisanya berasal dari perumahan sekitar 14% dan komersial sekitar 1%.
Upaya yang Sudah Dilakukan Pemerintah
Berbagai upaya sudah dilakukan untuk menurunkan polusi udara di Jakarta, mulai dari uji emisi, menerapkan kebijakan work from home (WFH) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), penyiraman jalan sampai menyemprotkan air dari atap gedung tinggi.
Pemprov DKI Jakarta Umumkan Razia Uji Emisi pada 11 Agustus 2023
Seperti yang
diketahui bersama, penyumbang polusi udara terbanyak di Jakarta adalah
kendaraan bermotor. Karena itu
pada tanggal 11 Agustus, Pemprov DKI Jakarta mengumumkan akan melakukan razia
dan memberikan sanksi kepada pemilik kendaraan bermotor yang belum melaksanakan
uji emisi. Setiap pengendara yang melintas akan diberhentikan oleh petugas
gabungan dan diminta menunjukkan tanda bukti lulus uji emisi kendaraan. Jika
belum, kendaraan akan diuji emisi ditempat.
Namun, hal tersebut masih dirasa belum optimal. Menurut data dari situs ujiemisi.jakarta.go.id, sampai 7 September 2023, jumlah mobil yang sudah uji emisi mencapai 1.02 juta unit, sedangkan sepeda motor baru 101,2 ribu unit. Angka tersebut masih sedikit dibandingkan dengan jumlah total kendaraan yang ada di Jakarta. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah total mobil pada 2019 (yang saat ini sudah berusia di atas 3 tahun dan wajib emisi) berjumlah sekitar 3.3 juta dan motor 15.9 juta unit. Jika dibandingkan, sampai 7 September 2023 progres uji emisi mobil baru sekitar 30.8% dan progres uji emisi motor baru 0.64%.
Pemprov DKI Jakarta Umumkan WFH Bagi ASN pada 14 Agustus 2023
Masalah polusi dan
kemacetan yang belum kelar masih menjadi perhatian khusus. Pada 14 Agustus
diadakan Presiden Joko Widodo memanggil sejumlah menteri dan Pejabat Gubernur
DKI Jakarta untuk rapat terbatas membahas
permasalahan ini.
Hasil rapat, Heru Budi Hartono selaku
Pejabat Gubernur DKI Jakarta mengatakan akan menerapkan kebijakan WFH khusus
bagi pegawai di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
Kebijakan diuji coba mulai tanggal 21 Agustus dengan skema 50% WFH dan
50% bekerja di Kantor. Dia juga mengimbau agar kebijakan bekerja dari rumah
dapat dilaksanakan oleh perusahaan swasta.
Namun, sejak uji coba tersebut, skor AQI Jakarta tidak pernah turun sampai melebihi kategori oranye (tidak sehat untuk kelompok sensitif). Bahkan, pegiat lingkungan memandang kebijakan tersebut sekadar mengurangi kemacetan untuk KTT ASEAN daripada mengurangi polusi.
Pemprov DKI Jakarta Lakukan Penyiraman Jalan pada 24 Agustus 2023
Usai libur 17 Agustus 2023, polusi udara kembali meningkat. Pemprov DKI Jakarta mulai menggunakan cara unik yaitu dengan menyiram jalan dengan mobil pemadam kebakaran. Namun, langkah ini mendapatkan respons negatif di media sosial, netizen menyebutkan bahwa cara ini tidak berdasarkan bukti ilmiah. Setelah mendapatkan banyak kritik, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengungkapkan akan mengevaluasi cara ini.
KLHK Hentikan Empat Perusahaan Penyebab Polusi Udara pada 24 Agustus 2023
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menjawab kritik pegiat lingkungan dengan mengumumkan penghentian kegiatan empat perusahaan yang dituduh menjadi penyebab polusi udara. Tiga diantaranya merupakan perusahaan batu bara, sementara lainnya merupakan produsen kertas. Namun, dampak dari penghentian ini tampaknya belum optimal, karena skor AQI Jakarta masih tinggi.
BMKG Membuat Hujan Buatan untuk Turunkan Polusi Udara pada 27 Agustus 2023
Pada hari itu, Jakarta mengalami hujan lebat di tengah musim kemarau. Hujan tersebut merupakan hasil modifikasi cuaca yang dilakukan sejumlah lembaga pemerintah, termasuk di dalamnya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan BMKG Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Kepala BMKG, Dwikorita mengakui bahwa cara ini merupakan solusi yang hanya bisa dirasakan dalam jangka pendek.
Pemprov DKI Jakarta Melakukan Uji Coba Penyemprotan Air dari Atap Gedung Tinggi pada 27 Agustus 2023
Berbeda dengan langkah sebelumnya, meskipun Pemprov DKI Jakarta kembali menggunakan air dalam mencoba mengendalikan polusi udara. Namun, kali ini dengan menyemprotkan dari atap gedung bertingkat. Penyemprotan dilakukan menggunakan mesin water mist generator buatan BRIN. Waktu diuji penyemprotan air dirasa cukup efektif menurunkan polusi udara di Jakarta. Namun, perlu digaris bawahi juga bahwa angka tersebut mempresentasikan kualitas udara di sekitar gedung tempat uji coba.
Langkah-langkah pemerintah dalam mengatasi masalah polusi udara sudah cukup baik, namun masih bersifat responsif, tidak sistematis, dan kurang berlandaskan fakta ilmiah. Disamping itu, masalah polusi udara tidak hanya menjadi tugas pemerintah saja, melainkan tugas bersama.
Kolaborasi Pentahelix Menjadi Solusi
Jakarta sampai saat
ini masih terperangkap dalam jebakan polusi udara. Tetapi, masih ada harapan
jika langkah-langkah nyata diambil oleh semua pihak terlibat. Kolaborasi
pentahelix mempunyai peran penting dalam mewujudkan Kota Sehat Jakarta. Kolaborasi
pentahelix melibatkan lima pihak yang terdiri dari pemerintah, industri,
akademisi, masyarakat, dan media. Masing-masing pihak memiliki peran berbeda
tetapi saling melengkapi dan mendukung yang kemudian dijabarkan sebagai
berikut:
Pertama, ada beberapa peran yang dapat
dilakukan pemerintah untuk mengatasi polusi udara diantaranya
mengimplementasikan dan mengevaluasi kebijakan untuk pengendalian kualitas
udara. Isi dari kebijakan itu berupa larangan kendaraan pribadi di atas sepuluh
tahun, memperketat uji emisi kendaraan, penghapusan bahan bakar berkualitas
rendah, menaikkan tarif parkir di kawasan yang terjangkau oleh transportasi
publik, dan memperluas wilayah ganjil genap. Tidak hanya itu, pemerintah juga perlu menggenjot sarana
dan prasarana seperti membangun jalur transportasi publik yang efisien dan
terintegrasi, membangun fasilitas pejalan kaki, dan memperluas jaringan jalur
sepeda. Terakhir, pemerintah lebih memperketat pengawasan terhadap industri
yang memiliki potensi besar dalam menghasilkan emisi dan memberikan sanksi bagi
pelanggarnya.
Kedua, industri mempunyai peran
mengembangan dan mengadopsi teknologi rendah emisi dalam proses produksinya.
Misalnya, penggunaan teknologi hijau seperti teknologi produksi yang lebih
efisien energi dan menggunakan mobil
listrik sebagai armada perusahaan. Seperti halnya yang diungkapkan oleh Ketua
Pengurus Harian Yayasan lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi Perlu
dorongan dengan peralihan bahan bakar yang kompatibel yang ramah lingkungan.
Salah satu yang sudah menggunakan yaitu Garuda Indonesia yang sudah menggunakan
bio avtur untuk bahan bakarnya.
Industri juga dapat membangun kemitraan dengan pemerintah untuk mendukung
tujuan pembangunan berkelanjutan dalam menyediakan dana atau sumber daya teknis.
Ketiga, akademisi berperan dalam
penelitian dan pengembangan dengan mengidentifikasi solusi inovatif seperti
teknologi filtrasi udara yang canggih dan pengembangan material ramah
lingkungan. Beberapa kampus dapat menyelenggarakan seminar dan pelatihan bagi
mahasiswa terkait pentingnya keberlanjutan dan bagaimana mereka berkontribusi
untuk membuat Kota Jakarta yang sehat.
Keempat, diperlukan peran dari masyarakat
untuk membantu menurunkan polusi udara. Masyarakat dapat aktif dalam proyek
hijau seperti penanaman pohon, kampanye anti-littering, menggunakan
transportasi publik, dan cermat menggunakan bahan bakar yang sesuai dengan
kendaraan yang digunakan.
Kelima, media memiliki peran penting untuk mengedukasi kepada publik dalam meningkatkan pemahaman masyarakat tentang polusi udara mulai dari penyebab hingga solusinya. Selain itu, media dapat meliput secara berkelanjutan tentang kebijakan terbaru dari pemerintah agar sampai ke masyarakat.
Harapannya,
Jakarta harus melangkah lebih baik dengan tekad membebaskan diri dari penjara
polusi tanpa akhir ini, demi masa depan yang lebih sehat bagi kota dan
penduduknya. Meskipun permasalahan polusi udara di Jakarta dirasa sangat
kompleks. Kesadaran masing-masing pihak dan tindakan nyata, memantik harapan
bagi Jakarta untuk keluar penjara polusi. Mari semua berkomitmen dalam menjaga
lingkungan agar tetap bersih dan bernafas dengan lega. Dengan demikian, cerita
penulis yang terdapat pada awal tulisan tidak hanya menjadi cerita khayalan
penulis semata.
Komentar
Posting Komentar