Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2019

Teman Gagal Mengantar, Kereta Api Bandara Solusinya

Rik ada badnews , tiba-tiba saya disuruh bos ke Jogja besok pagi Kalimat di atas terdengar ditelingaku saat aku baru masuk mobilnya. Sederhana dan terdengar biasa perkatannya. Temanku dengan muka konyolnya mengatakan begitu saja. Yang saat itu sudah ada niatan akan mengantarku ke Bandara Soekarno-Hatta besok lusa. Namun, ia tiba-tiba ditelpon bosnya untuk pergi ke Jogja. Awal tahun kemarin saya menang lomba, walaupun sebagai second winner  tetapi hadiahnya tidak tanggung-tanggung, liburan ketiga negara: Thailand, Malaysia, dan Singapura. Benar, negeri tetangga yang terlihat dekat di peta namun jauh dipandang mata.  Titik kumpul di Bandara Soekarno-Hatta, sedangkan teman saya yang akan mengantar ke bandara pergi ke Jogja. Tapi tenang saja, kini semakin mudah melakukan perjalanan di Ibukota Jakarta, salah satunya ke Bandara Soekarna Hatta menggunakan KA Bandara Railink. KA Bandara Railink hadir sebagai salah satu alternatif transportasi dari dan menuju Bandara yang membe

REFINERY GARAM DAN SISTEM LAHAN TERTUTUP DENGAN MEREVITALISASI DANA DESA GUNA MEWUJUDKAN SWASEMBADA GARAM YANG BERKELANJUTAN

Garam adalah suatu bahan kimia yang penting karena dibutuhkan dalam berbagai sektor, baik sektor rumah tangga ataupun sektor industri. Kebutuhan garam nasional pada tahun 2018 menurut data KPP sebanyak 4,2 juta ton yang terdiri atas kebutuhan garam industri dan garam konsumsi (Pratama, 2018). Sedangkan pada tahun yang sama produksi garam hanya 2,71 juta ton (Ambari, 2019). Permasalahan yang timbul saat ini bahwa produksi garam kurang menutupi kebutuhan garam nasional. Selain itu, kurangnya kualitas dan kuantitas produksi garam terhadap kebutuhan garam nasional, seiring dengan bertambahnya penduduk dan pesatnya perkembangan industri. Sebagai negara kepulauan, setiap daerah di Indonesia memiliki potensi untuk memproduksi garam. Bahkan, I ndonesia berpeluang besar karena memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia. Disisi lain, adanya dana desa membawa angin segar bagi daerah-daerah di Indonesia. Hal ini merupakan perwujudan dari pemerintah dengan nawacita membangu